Kattintani > FELADAT ÉS CÉL - AUFGABE UND ZIEL - MISSION AND GOAL
Kattintani > Az összes bejegyzés tartalomjegyzéke 2007. szeptember 10.-től

2011. november 1., kedd

10.912 - A netről törölt cikk: Hongaria Tanam 4 Miliar Dollar AS di Indonesia Innen

A netről törölt cikk: Hongaria Tanam 4 Miliar Dollar AS di Indonesia Innen

Hongaria Tanam 4 Miliar Dollar AS di Indonesia
Kompas : 26 Juli 2005

Jakarta, kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik rencana pihak swasta Hongaria menanamkan investasi di bidang energi dan infrastruktur sebesar 4 miliar dollar AS di Provinsi Sumatera Selatan.

Selain investasi, pemerintah Hongaria berjanji memberi pinjaman lunak sebesar 25 juta dollar AS kepada Pemerintah Indonesia untuk pembangunan jalan raya di Sumatera Selatan.

Indonesia menyambut baik rencana kerja sama dan investasi di Sumatera Selatan dalam bidang energi dan infrastruktur jalan, ujar Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Hongaria Ferenc Gyurcsany, seusai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/7).

Seusai pertemuan bilateral, ditandantangani kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Hongaria mengenai kerja sama ekonomi dan penandatanganan nota kesepahaman mengenai kerja sama pariwisata.

Sebelum pertemuan bilateral, ditandatangani nota kesepahaman pemerintah Hongaria dengan Pemerintah Daerah Sumatera Selatan mengenai rencana investasi dan pinjaman lunak.

"Investasi Hongaria ke Sumatera Selatan akan dilakukan di bidang energi dan infrastruktur, antara lain, tambang batu bara dan pembangkit listrik. Kami senang dengan pembicaraan yang berlangsung sangat terbuka, mendalam, dan konstruktif," ujar Gyurcsany.

Seusai pertemuan bilateral, Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman menyebutkan, investasi yang akan dilakukan pihak swasta Hongaria ke Sumatera Selatan mencapai sebesar 4 milliar dollar AS.

Investasi itu digunakan untuk membangun lokasi tambang dan pelabuhan batu bara di Tanjung Api-api, pembangkit listrik, dan rel kereta untuk jalur pengangkut batu bara sepanjang 180 kilometer dari lokasi pertambangan ke pelabuhan.

"Tim lengkap dari Hongaria akan datang kembali awal September 2005. Tanjung Api-api adalah lokasi baru di kawasan timur Sumatera Selatan tepatnya di Selat Bangka," ujar Syahrial.

Di tempat itu, lanjut Syahrial, akan dibangun pelabuhan berkelas internasional. Pelabuhan ini hanya berfungsi sebagai feeder.

Syahrial mengemukakan, pinjaman lunak dari Pemerintah Hongaria yang ditawarkan sebesar 25 juta dollar AS akan digunakan untuk pembangunan jalan raya menuju Pelabuhan Tanjung Api-api, sepanjang 70 kilometer.

Penandatanganan kesepahaman tadi dilakukan antara saya dan pihak Pemerintah Hongaria yang difasilitasi Presiden Yudhoyono, ujar Syahrial.

Menurut Syahrial, rencana investasi pihak swasta Hongaria sebesar 4 miliar dollar AS dan pinjaman lunak 25 juta dollar AS untuk pembangunan jalan raya itu akan meningkatkan produksi batu bara Sumatera Selatan menjadi lebih dari tiga kali lipat.

"Sekarang saja produksi batu bara kami mencapai 9 juta ton per tahun. Dengan investasi ini, produksi kami bisa mencapai tiga kali lipat dari produksi sekarang," ujarnya.

Terkait dengan sejumlah kesepahaman dan perjanjian kerja sama itu, Presiden Yudhoyono mengemukakan, pada musim gugur mendatang, kedua pihak akan membicarakan langkah lanjutan yang lebih konkret dan nyata di Budapest, Hongaria.

Teknologi informasi

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie di sela-sela forum bisnis Hongaria-Indonesia di Jakarta, mengemukakan, Hongaria juga berminat untuk berinvestasi dalam segala bidang di Indonesia. Salah satunya adalah investasi di bidang teknologi informasi.

Aburizal mengatakan, Hongaria memiliki kemajuan di bidang teknologi informasi. Karena itu, mereka ingin bekerja sama di bidang teknologi informasi.

Untuk realisasinya, Aburizal mengaku belum mengetahui secara rinci. Kalau satu sekolah harus ada satu laboratorium teknologi informasi, tentu biayanya sangat mahal, katanya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia MS Hidayat menuturkan, sebetulnya masih ada kesempatan dan potensi yang dapat digali pebisnis Indonesia untuk kerja sama bilateral ini. (INU/TAV/OSA)